Sabtu, 11 Juli 2015

My endless love - Part I

Sangat ku ingat pertama ku kenal kamu, saat itu sangat biasa bahkan hanya sebatas teman chating ber.unsur tanpa kesengajaan. Keadaanku musnah akan hal bernama cinta. Rasanya tak ada kepercayaan, tak ada dambaan, apalagi harapan. Tapi Tuhan punya rencana yg ternyata membuat aku dan kamu mnjdi sperti skrang.
Hanya dalam waktu sangat singkat, aku dan kamu menjadi kita.
Entah apa yg ada d.fikiran kita saat itu, menjalin suatu hubungan yg irasional.
Satu bulan berlalu, kamu bisu. Tapi aku yakin, kau slalu datang meski sebatas dua sampai lima detik hanya untuk mndengar kata "halo, assalamualaikum" dri handphoneku.
Lagi-lagi Tuhan berencana, aku dan kamu membuka kembali, hubungan yg ternyata menjadi teramat lebih indah dri bulan lalu.
3bulan kemudian, kau rangkul smua kepedihan yg ada padaku.
Sungguh itu adalah penghormatan yg sangat berharga dalam sisa usia hidupku.
Keraguan, ketakutan, keputus asaan, dan kesedihan kau ubah dengan kenyamanan yg menenangkan.
Begitu hebat sosokmu yg sanggup melukiskan senyum dan merangkai kebahagiaan dari serpihan hati yg hancur.
Aku hidup kembali dengan lenteramu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar